Jumat, 11 Agustus 2017

Seorang Prajurit TNI Minta Maaf Karena Sudah Memukul Kepala Polri



PeristiwaTerkini - Sersan Dua TNI Wira Sinaga mendadak tenar di media sosial. Alih-alih karena prestasi, prajurit ini jadi perbincangan karena memaki dan memukul Bripka Yoga, seorang polisi lalu lintas di Pekanbaru, Riau.

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah video peristiwa yang memalukan TNI itu beredar luas. Peristiwa itu terjadi Kamis kemarin, 10 Agustus 2017.

Video memperlihatkan Serda Wira di tengah jalan mengamuk dan memaki Bripda Yoga Vernando, anggota Polisi Satuan Lalu Lintas Polresta Pekanbaru. Sambil marah-marah, Wira menghantam kepala sang polisi, juga menendang sepeda motornya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto menjelaskan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, persisnya di depan pusat perbelanjaan Sukaramai atau Ramayana.

Dia menerangkan saat itu Yoga tengah berpatroli, dan ‎berpapasan dengan Wira yang mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm.

"Saat itu Bripda Yoga tidak menegur ataupun menghentikan oknum TNI tersebut," kata Susanto.

Polisi itu malah kaget karena Wira tiba-tiba mengejar dan menabraknya dari belakang.

"Selanjutnya dia (Serda Wira) memukul helm Bripda Yoga empat kali," demikian keterangan tertulis Kombes Susanto kepada wartawan.

Meski begitu, Yoga tetap tidak melawan dan bersikap tenang. "Dalam insiden itu, anggota saya tidak melakukan perlawanan, cukup sabar menghadapinya," kata Susanto.

Tak lama berselang, sekitar pukul 19.30 WIB, Kepala Tim Intel Korem Kapten TNI Latif mendatangi Yoga, meminta maaf.

"Sudah ada yang meminta maaf. Kepolisian ikhlas," kata Susanto.

Tak kurang, insiden ini sampai menarik perhatian Mabes TNI. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Alfret Dseni Tuejeh menyatakan pihaknya menyesalkan adanya peristiwa ini.

"Kami menyesalkan kejadian itu. Tidak seharusnya terjadi," kata Alfret.

TNI AD secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada Polri dan Bripka Yoga. "Kami tentu meminta maaf kepada korban, Bripda Yoga," ujar Alfret.

Dia menjelaskan, Wira bukan cuma dikenal memiliki tabiat buruk dalam pergaulan sehari-hari, dia juga telah didiagnosis mengidap gangguan jiwa.

"Pelaku sudah pernah diperiksa kejiwaannya dan memang dinyatakan ada gangguan kejiwaan," Alfret menegaskan. "Sedang dalam proses berobat jalan."

Komandan Korem Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim menjelaskan Serda Wira mulai berlaku aneh, dan akhirnya dinyatakan depresi oleh dokter TNI AD, setelah ditugaskan di Papua.

BACA JUGA :

Artis Marcello Tahitoe Alias Ello Ditangkap Polisi Karena Narkoba
Bunuh Diri Karena Putus Cinta
Kegugurannya Istri dari Anang Hermansyah 


"Pada 2012 sampai 2013 dia ditugaskan di Papua‎. Sekitar akhir 2013 pulang dan kemudian 2014 sudah mulai sakit," kata Brigjen Abdul Karim di Markas Detasemen Polisi Militer AD di Pekanbaru.

Wira sejak SD sampai SMA tinggal bersama kedua orangtuanya di daerah Sorek, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Mereka bekerja di kebun kelapa sawit. Wira adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Wira mendaftar sebagai anggota TNI pada 2010-2011. Setelah menjalani seleksi, dia menjalani pendidikan di Aceh. Begitu lulus, Wira ditempatkan di Batalion 121 Macan Kumbang Sidikalang.

Beberapa tahun di sana, tepatnya pada 2012 hingga 2013, Wira ditugaskan ikut operasi di Papua.

"Pulang mulai sakit ‎dan dipindahkan ke Korem Padang pada 2015," kata Abdul Karim.

Di Padang, Wira juga berulah. Dia sempat terlibat keributan dengan polisi lalu lintas. Pada tahun 2015, dia dipindahkan ke Korem Padang. "Lagi-lagi, dia berurusan dengan Polantas di sana setelah dua bulan berdinas," kata Karim.







ALTERNATIF LINK RESMI WONGPOKER.COM :
http://wongpoker.net/
http://wongpkr.com/
http://wongpkr.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar